MENDIDIK DENGAN HATI, BUKAN KARENA TERINTIMIDASI

Mendidik Dengan Hati, Bukan Karena Terintimidasi


Dunia pendidikan Indonesia semakin parah saja. Kriminalisasi terhadap usaha-usaha guru untuk mendidik siswa semakin merajalela dan membabi buta. Sementara segala bentuk kegagalan karakter siswa di sekolah dibebankan sepenuhnya kepada guru.


Sekolah yang takut nama besarnya rusak akhirnya lepas tangan terhadap guru-guru nya yang tersandung kasus kriminalisasi tersebut. Bahkan menekan para guru untuk sama sekali tidak melakukan tindakan fisik terhadap perilaku tidak disiplin.


Banyak sekali kasus kriminalisasi terhadap guru, beberapa waktu belakangan ini ada seorang guru dipenjara hanya karena ia menjewer siswa didiknya (http://archive.kaskus.co.id/thread/7813861/1). Saya tak habis fikir kenapa sampai dipenjara?? Apakah telinga anak itu putus atau bagaimana? Saya yakin guru itu sudah melakukan hal yang benar dalam mendidik, tidak mungkin beliau asal jewer atau menjewer sampai melukai. Jika sampai melukai saya pun sangat tidak setuju, tetap saja ada batasannya.


Entah seperti apa konsep yang ada di dalam pikiran para pahlawan HAM yang berteriak-teriak untuk melakukan perlindungan terhadap anak-anak. Apakah mereka berfikir bahwa para guru adalah kumpulan psikopat yang mengintai anak didiknya? Bukankah mereka sendiri yang telah mengkebiri hak anak untuk mendapatkan didikan yang tepat? Anak-anak akhirnya semakin berani frontal melakukan pelanggaran dan menghina guru karena merasa dilindungi, semakin rusaklah moral mereka. 


Pada akhirnya rusaknya moral para penerus bangsa ini ditanggungkan pada guru juga. Betul-betul miris!!


Berikut ini tulisan seorang guru dari grup facebook (Guru Menulis) yang menurut saya mengena betul, simak dan pahamilah dengan benar.
DEFINISI PENDIDIKAN MENURUT GURU DAN ORANG TUA
Guru:

Pendidikan adalah upaya pemberian perlakuan fisik dan nonfisik sehingga terjadi perubahan pengetahuan dan perilaku.
Orang tua:

Pendidikan adalah upaya pemberian pengetahuan tanpa perlakuan fisik kepada anaknya.
---
Plong rasanya setelah pagi ini saya diberi kesempatan oleh Radio Elshinta Semarang untuk menjelaskan definisi di atas kepada publik. Begitu kuatnya desakan publik terkait dengan kriminalisasi guru atas perlakuan fisik kepada murid akhir-akhir ini.
Orang tua perlu memahami bahwa tugas guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik sebagaimana orang mendidik anak-anaknya di rumah. Jika anak tersebut terlalu nakal, sangatlah wajar orang tua dan guru melakukan tindakan fisik.
Ingat, tindakan fisik sama sekali tidak bertujuan untuk melukai atau mencederai anak. Tindakan itu semata-mata bertujuan untuk mendisiplinkan anak.
Jika mendapatkan laporan kekerasan itu dari anak, orang tua jangan cepat membenarkan kabar itu. Cobalah orang tua mengonfirmasi kabar itu ke sekolah. Tanyailah guru dan kepala sekolahnya karena peristiwa itu terjadi di sekolah, bukan di rumah guru.
Jika memang orang tua tidak menerima perlakuan guru itu, alangkah baiknya si anak dicarikan sekolah yang tidak ada tindakan pendisiplinan. Bisa pula orang tua bikin homeschooling sehingga bisa memilih guru yang disukainya. 
Saya rasa didikan fisik terhadap anak tidak disalahkan oleh ajaran agama manapun asal dilakukan dengan benar. Dari sudut pandang kekristenan, mendidik secara fisik merupakan bentuk kasih orang tua/ guru terhadap anaknya asal dilakukan pada saat yang tepat. Seperti yang tercantum dalam Amsal 13:24 berikut ini:
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.(TB)
Bagi para guru, tindakan fisik yang tidak berlandaskan kasih juga tidak dibenarkan. Ingat, MENDIDIK BUKAN MELUKAI! dan jika anda dilandasi emosi LEBIH BAIK JANGAN!! Jika anda memberikan didikan fisik jangan tinggalkan begitu saja siswa anda. Tapi panggil kembali, rangkulah dia dengan penih kasih, dan sampaikan padanya apa kesalahannya dan kenapa anda melakukannya, tidak ada salahnya juga jika anda meminta maaf karna telah menjewer, atau bahkan menamparnya.

Jika anda telah melakukan hal-hal tersebut janganlah takut meskipun sekolah memecat anda atau bahkan mungkin anda dipenjara, karna anda telah melakukan didikan yang benar dan berlandaskan pada kasih yang sesungguhnya. Mendidiklah dengan hati bukan karena anda terintimidasi oleh aturan-aturan politis!

Bagi anda yang tidak mengerti, pahamilah konsep kasih yang sesungguhnya. Kasih bukan memanjakan tetapi mendidik!

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »