LEARNING PYRAMID

Learning pyramid, piramida belajar
Learning pyramid oleh NTL Institute for Applied Behavioral Science
(Sumber: Setyawan, 2013)
Dalam melakukan kegiatan belajar - mengajar guru perlu mempertimbangkan pengaruh KBM yang dilakukannya kepada siswa yang dibimbingnya. NTL Institute for Applied Behavioral Science mempublikasikan hasil penelitian mengenai kegiatan yang efektif untuk menggali kemampuan berfikir seseorang.

Deskripsi hasil penelitian yang dilakukan oleh NTL Instutute for Applied Behavioral Science tersebut dapat kita amati melalui Learning Pyramid yang menggambarkan persentase kemampuan berfikir yang terjadi kepada seseorang berdasarkan kegiatan yang dilakukannya. Melalui Learing Pyramid tersebut dapat kita lihat bahwa otak seseorang akan mengluarkan kamampuan terbaiknya ketika melakukan karya nyata, yaitu 90% dari kemampuan berfikirnya. Seorang guru yang memahami Learning Pyramid  akan dapat merancang suatu kegiatan pembelajaran yang efektif. 

Kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah (Notabene merupakan metode yang paling digemari karena relatif mudah untuk dilaksanakan) menempati posisi kedua yakni hanya 20% dari keamampuan berfikir, dengan kata lain metode ini kurang efektif untuk dilaksanakan didalam kelas. Guru membutuhkan lebih banyak variasi metode pembelajaran, terutama metode-metode yang memfasilitasi siswa untuk aktif. 

Melalui Learning Pyramid, terutama pada level 4-6 kita melihat bahwa kemampuan berfikir seseorang akan semakin meningkat dengan kegiatan yang dilakukannya secara langsung (secara aktif). Jadi jika anda adalah guru yang benar-benar peduli akan pendidikan, mari kita sama-sama berfikir untuk mulai memaksimalkan kemampuan berfikir siswa kita. 

Adapted from: Nyalakan Kelasmu (Setyawan, 2013)


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »