Problem Base Learning |
Konsep
Pembelajaran
berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang
menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata (real world). Pembelajaran berbasis
masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang menantang peserta didik untuk
“belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi
dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk
mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah
diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau
materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
Ada empat strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:
- Permasalahan sebagai kajian
- Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
- Permasalahan sebagai contoh Permasalahan sebagai bagian yang tak
- Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
Peran
guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat
digambarkan sebagai berikut.
Model PBL mengacu pada
hal-hal sebagai berikut:
- Kurikulum: PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi sasaran dimana proyek sebagai pusat.
- Responsibility: PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri dan panutannya.
- Realisme: kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap profesional.
- Active-learning: menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang mandiri.
- Umpan Balik: diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
- Keterampilan Umum: PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada ketrampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
- Driving Questions: PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
- Constructive Investigations: sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan pengetahuan para peserta didik.
- Autonomy: proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.
Langkah langkah Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Masalah
FASE-FASE
|
PERILAKU GURU
|
Fase
1
Orientasi
peserta didik kepada masalah
|
|
Fase
2
Mengorganisasikan
peserta didik
|
Membantu
peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
|
Fase
3
Membimbing
penyelidikan individu dan kelompok
|
Mendorong
peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
|
Fase
4
Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
|
Membantu
peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, model dan berbagi tugas dengan teman
|
Fase
5
Menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
Mengevaluasi
hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok
presentasi hasil kerja
|
Penilaian Pembelajaran
Berbasis Masalah
Penilaian pembelajaran dengan
PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan
portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta
didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu
dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL
dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
- Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh peserta didik itu sendiri dalam belajar.
- Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya.
Sumber: Guru Pembelajar